
Real Madrid tengah bersiap menghadapi Piala Dunia Antarklub 2025, namun mereka dihadapkan pada tantangan besar: kondisi fisik pemain yang tidak ideal. Setelah menjalani paruh musim yang sangat padat di kompetisi domestik dan Eropa, para pemain inti terlihat mulai kelelahan. Ini tentu menjadi kekhawatiran menjelang turnamen global yang akan berlangsung dalam format baru dan lebih kompetitif.
Jadwal Padat Picu Risiko Keletihan
Dalam lima bulan terakhir, Real Madrid telah memainkan lebih dari 30 pertandingan di semua kompetisi. Intensitas ini membuat para pemain seperti Jude Bellingham, Valverde, dan Dani Carvajal terus tampil nyaris tanpa rotasi. Sementara itu, beberapa pemain pelapis tidak bisa diandalkan secara konsisten karena kurangnya menit bermain atau cedera jangka panjang.
Padatnya jadwal mempersempit waktu pemulihan dan meningkatkan risiko cedera baru. Jika dibiarkan, performa tim bisa menurun drastis di turnamen sekelas Piala Dunia Antarklub, di mana setiap pertandingan sangat menentukan.
Cedera Masih Menghantui
Beberapa nama besar seperti Thibaut Courtois dan Éder Militão masih belum bisa dipastikan akan fit sepenuhnya. Vinícius Jr. pun sempat mengalami masalah otot, dan meski sudah kembali ke lapangan, masih ada kekhawatiran soal kebugarannya. Situasi ini membuat pelatih Carlo Ancelotti harus berhati-hati dalam menentukan rotasi dan strategi.
Kehilangan pemain inti saat menghadapi lawan kuat seperti juara CONMEBOL atau Asia bisa sangat merugikan. Piala Dunia Antarklub kini tak hanya soal kualitas tim, tapi juga tentang kesiapan fisik dan kedalaman skuad.
Real Madrid Piala Dunia Antarklub: Misi Berlanjut di Tengah Tantangan
Sebagai klub tersukses dalam sejarah Eropa, Real Madrid tentu mengincar gelar juara. Namun, jika tidak segera mengatasi masalah fisik ini, langkah mereka bisa tersendat. Banyak pihak mulai mempertanyakan apakah skuad ini bisa bersaing hingga akhir.
Turnamen ini akan menjadi ujian besar, bukan hanya dari segi taktik, tapi juga dari ketahanan fisik dan mental. Akankah Real Madrid mampu menjawab ekspektasi tinggi, atau justru tumbang karena kelelahan?