🔴 Performa Menurun, Gaji Jadi Beban
Manchester United sedang menghadapi dilema besar soal masa depan Marcus Rashford. Pemain 26 tahun itu masih punya kontrak panjang, tetapi performanya menurun dan gajinya terlampau tinggi. Rashford menerima gaji sekitar £325.000 per pekan, menjadikannya salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di tim.
Sayangnya, kontribusinya menurun drastis musim lalu. Ia hanya mencetak 8 gol di semua kompetisi, turun jauh dari 30 gol pada musim sebelumnya. Hal ini membuat kepercayaan pelatih Erik ten Hag mulai berkurang.
🔄 MU Siapkan Opsi Peminjaman
Karena sulit menjual Marcus Rashford secara permanen, MU mulai mempertimbangkan opsi peminjaman. Gaji tinggi membuat banyak klub berpikir ulang untuk merekrutnya langsung. Dengan skema pinjaman, Rashford tetap mendapat menit bermain, dan MU bisa mengurangi beban gaji.
Belum ada tawaran resmi, tetapi beberapa klub dari Liga Arab Saudi dan Serie A dilaporkan memantau situasinya. MU akan selektif dalam menentukan tujuan pinjaman, agar Rashford tetap berkembang.
⚖️ Solusi Sementara yang Masuk Akal
MU menilai peminjaman sebagai jalan tengah. Rashford bisa mengembalikan performanya tanpa tekanan berlebihan di Old Trafford. Sementara klub bisa berhemat tanpa kehilangan aset sepenuhnya.
Langkah ini mencerminkan pendekatan baru Manchester United di bawah Sir Jim Ratcliffe. Klub berupaya menata ulang struktur gaji dan fokus pada efisiensi jangka panjang.
⏳ Masa Depan Rashford Masih Misteri
Masa depan Rashford berada di persimpangan. Jika tampil baik selama masa pinjaman, bukan tak mungkin ia kembali sebagai pemain inti. Tapi jika gagal bangkit, masa depannya di MU bisa berakhir lebih cepat dari yang dibayangkan.
Bagi penggemar, Rashford masih punya tempat khusus. Namun, performa dan konsistensi tetap jadi penentu kariernya ke depan.